Senin, 16 September 2013

Penciptaan yang Berpasang-pasangan




"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."


Pada tahun 1932,Seorang Professor di California Tech,yaitu Carl Anderson,membuktikan kebenaran prediksi Dirac mengenai adanya anti matter.Ketika menyelidiki partikel sinar kosmik dalam sebuah cloud chamber,Anderson melihat jejak jejak yang ditimbulkan oleh “sesuatu yang berarus positif,dan memiliki massa yang sama dengan electron”

Setelah menyelidiki selama setahun,Anderson menyimpulkan bahwa jejak jejak yang dilihatnya sebenarnya adalah anti electron.masing masing muncul bersamaan dengan electron yang terjadi karena dampak benturan sinar kosmik dalam cloud chamber.

Anderson menyebut anti elektron tersebut sebagai “Positron", karena arus positifnya.karena penemuan ini,akhirnya Anderson juga berhasil mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1936.anti partikel,sebagaimana yang keberadaannya pernah diprediksi oleh Paul Dirac kini merupakan kenyataan ilmiah.

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar