Jumat, 13 September 2013

Keajaiban Ka'bah Menurut Sains



Firman Allah Ta’ala yang berbunyi : “Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia” (Al-Maa’idah:97)

Makkah ataupun Mekah dengan nama penuhnya Makkah al-Mukarramah terletak lebih kurang 73km daripada timur Jeddah. Makkah merupakan tempat lahirnya Islam serta Nabi Muhammad s.a.w. dan juga tempat baginda menerima wahyu daripada Allah s.w.t.

Makkah ialah kota paling suci bagi umat Islam. Lima kali sehari, berjuta-juta umat islam di sana ketika mendengar kumandang adzan, pasti akan menghadap kiblat di Kota Makkah untuk bersembahyang. Sekurang-kurangnya sekali dalam seumur hidup seseorang Muslim akan mengerjakan haji pada bulan Zulhijjah setiap tahun di tempat tersebut.

Di sini juga terletak Al Masjid Al Haram yang mana terdapat Ka’bah di dalamnya. Mekah merupakan tanah suci di mana berdirinya sebuah struktur hebat, yaitu Ka’bah yang menjadi lambang dan panduan qiblat untuk semua umat Islam di seluruh dunia.
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak
menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali
bagi beberapa orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia.” (QS.Al-Baqarah ;143)


Dari kata yang digaris bawahi diatas, bahwa Allah tidak mungkin memindahkan kiblat yang sebelumnya di Baitul Maqdis ke tempat yang sekarang tanpa adanya tujuan. Dia sudah berjanji dengan kata ”tidak akan menyia-nyiakan imanmu”, tidak ada satu pun perintah Allah yang tanpa tujuan, pada dasarnya semua itu bertujuan untuk kelangsungan hidup manusia yang lebih baik.

Menghadap Ka'bah bukan berarti kita menyembah Ka'bah, tetapi merupakan
simbol yang ditetapkan Allah bagi kiblat orang-orang Islam. Hal ini untuk
membedakan kiblat umat Muhammad dengan kiblat umat lain.

Namun demikian seandainya kita berada di suatu tempat dan tidak mengetahui
arah Ka'bah maka menghadap kemanapun sah shalatnya karena dimana saja disitu ada Wajah Allah.

Menghadap ke Ka'bah adalah simbol persatuan, dan untuk memudahkan kalau kita shalat khususnya shalat berjamaah. Bukan berarti kita menuhankan Ka’bah apalagi disamakan denan berhala, karena pada hakikatnya Ka’bah adalah sebuah simbol. Tapi, kenapa Allah harus memilih Ka’bah sebagai pusat ibadah umat islam? Inilah jawaban saintis yang mendukung alasan Ka’bah sebagai pusat ibadah umat islam.


Berikut adalah 16 perkara tentang Ka’bah menurut kajian sains yang tidak diketahui ramai:

1. Mekah adalah kawasan yang mempunyai gravitasi paling stabil.

2. Tekanan gravitasinya tinggi, dan di situlah berpusatnya suara-suara yang tidak dapat didengar oleh telinga.

3. Tekanan gravitasi yang tinggi memberi kesan langsung kepada sistem imun badan untuk bertindak sebagaipertahanan dari segala serangan penyakit.

4. Gravitasi tinggi = elektron ion negatif yang berkumpul di sana tinggi.

5. . Apa yg diniatkan di hati adalah gema yg tidak dapat didengar tetapi dapat dirasakan frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalam kembali tinggi atau penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, dan ingin terus hidup untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.

6. Do’a terkabul karena di sanalah tempat gema atau ruang dan masa serentak.

7. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Ka’bah karena tekanan gravitasi yang tinggi.

8. Teknologi satelit pun tidak boleh meneropong apa yang ada di dalam Ka’bah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Ka’bah karena tekanan gravitasi yang tinggi.

9. Tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya, mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itulah jika bersembahyang di Masjidilharam walaupun di tempat yang terbuka tanpa bumbung masih terasa sejuk.

10. Ka’bah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib karena di situ pemusatan tenaga, gravitasi, zero magnetism area dan tempat yang paling dirahmati.

11. Tidur dengan posisi menghadap Ka’bah secara automatik otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang dan menghasilkan sel darah.

12. Pergerakan mengelilingi Ka’bah yang berlawanan arah jarum jam, memberikan tenaga kehidupan yang sangat besar dari alam semesta. Semua yang ada di alam ini bergerak berlawanan arah jarum jam, Allah telah menentukan hukumnya sesuai sunnatullah.

13. Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia berlawanan arah dengan jarum jam. Justru dengan mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam, bermakna peredaran darah di dalam badan meningkat dan tentunya akan menambah tenaga. Sebab itulah orang yang berada di Mekah senantiasa bertenaga, sehat dan panjang umur.

14. Manakala bilangan 7 itu adalah simbolik kepada tidak terhingga banyaknya. Angka 7 itu membawa maksud tidak terhingga atau terlalu banyak. Dengan melakukan 7 kali putaran sebenarnya kita melakukan ibadah yang tidak terhitung jumlahnya.

15. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala, rambut dan bulu roma (lelaki) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan terus menerus dari Ka’bah. Sebab itulah selepas melakukan haji kita seperti dilahirkan semula sebagai manusia baru karena segala yang buruk telah ditarik keluar dan digantikan dengan nur atau cahaya yang baru.

16. Selepas selesai semua itu barulah bercukur atau tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada pantang larang dalam ihram. Namun rahasia dibaliknya adalah untuk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kekotoran supaya hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh.

17. “Hajar Aswad itu diturunkan dari Surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”

Suatu penelitian mengungkapkan bahwa batu yang bernama Hajar Aswad, adalah merupakan batu yang tertua di dunia dan mengapung apabila diletakkan di atas air. Dalam sebuah Museum di Inggris, terdapat tiga potongan batu tersebut yang berasal dari Ka’bah serta pihak Museum tersebut juga mengatakan bahwa bongkahan-bongkahan batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

“Allah menciptakan Ka’bah 2000 tahun sebelum menciptakan bumi. Ketika itu, Arsy Allah berada di atas air, seperti mutiara putih. Bumi berada di bawahnya, seperti pulau kecil. Kemudian bumi dibentangkan dari bawahnya.” (HR. at-Thabari dalam tafsirnya 6:20 dengan sanad semua perawinya tsiqah).

Kebenaran itu adalah dari Tuhan-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu. (QS. Al-Baqarah :147)

Subhanallah....... begitu menakjubkanya Ka’bah sebagai “pusaran energi” yang membawa getara-getaran do’a menuju ‘Arsy-Nya dengan kecepatan “super cahaya” lintas dimensi, kekuatan yang Maha Dahsyat insya Allah.......

Wallahu a’lam bish-shawaab.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar