Jumat, 13 September 2013

Minum Sambil Berdiri, Kenapa Tidak?


Mengapa kita tidak diperbolehkan minum sambil berdiri? pengaruh terbesar apa yang terjadi pada organ vital kita terutama ginjal? lalu bolehkah dalam Islam melakukan makan dan minum sambil berdiri? berikut bisa anda simak artikel selengkapnya.
Dalam sebuah kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur, membuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.


Air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.


Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu masuk tanpa disaring lagi. Air itu bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter.


Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.

Apabila minum sambil berdiri ini tidak kita hindari, maka beriap-siaplah menerima efek buruk lain pada organ ginjal anda, kita tahu salah satu fungsinya yakni menyaring racun ke dalam tubuh.
Lantas bagaimana cara mengatasinya agar kita terhindar dari hal tersebut?

Anda harus melakukan kebiasaan berikut :
- Biasakanlah selalu minum sambil duduk, ingat jangan sambil berdiri.
- Biasakan dan perbanyak minum air putih sesuai kebutuhan yang dianjurkan.

Guna memenuhi kebutuhan air dalam tubuh sehari kita memerlukan asupan minum air :
1-3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari
2-3 gelas, 1 jam sebelum makan siang
2-3 gelas, 1 jam sebelum makan malam.

Nah dengan demikian kebutuhan air dalam proses metabolisme tubuh akan terpenuhi. Mengapa Islam melarang makan dan minum sambil berdiri?

Bukti larangan Islam terhadap makan dan minum sambil berdiri ini di pertegas dalam hadist sebagai berikut :

Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”.
(HR.Muslim dan Turmidzi)

Bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)


Bahkan Rasulullah sendiri melarang minum sambil berdiri. Apalagi jika makan sambil berdiri, itu justru lebih berbahaya. Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Jika minum sambil berdiri, maka cairan minuman akan jatuh dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Dan jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun Rasulullah SAW pernah sekali minum sambil berdiri, tapi itu disebabkan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia. Dan ini bukan merupakan kebiasaan beliau. Ingat darurat!
Pada saat berdiri tubuh manusia dalam keadaan tegang. Setiap organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras untuk mempertahankan semua otot tubuh agar tetap tegak. Ini menyebabkan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah. Akibatnya bisa mematikan detak jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Bila terbiasa makan dan minum sambil berdiri secara terus-menerus terbilang berbahaya bagi dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.


Sebelum pernyataan ini dikemukakan oleh bidang kesehatan masa kini, Rasulullah telah memperingatkan umatnya akan larangan minum sambil berdiri 14 abad yang lalu. Rasulullah yang tentunya bukan seorang dokter apalagi mengenyam bangku kuliah, tanpa adanya bantuan teknologi seperti sekarang dia telah menyatakan hal itu.


1 lagi bukti..... bahwa Rasulullah benar-benar seorang utusan Allah. Subhanallah....... bagaimana tidak Rasulullah dikatakan sebagai orang gila, karena dengan keadaan orang-orang yang tidak punya pendidikan seperti sekarang, dia telah mengeluarkan pernyataan yang bagi orang-orang saat itu sangat tidak rasional. Tapi sekarang, dengan adanya teknologi modern semua ketidak rasionalan sabda Rasulullah itu telah terjawab dan terbukti kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar